Keadilan merupakan kejujuran, kelurusan, dan keiklasanyang tidak berat sebelah. Menurut Ibnu Khaldun, pembangunan tidak dapat dicapai kecuali dengankeadilan dan keadilan merupakan tolak ukur yang dipakai Allah untuk mengevaluasi manusia. Abu Yusuf menjelaskan keadilan kepada khalifah harun Ar-Rasyid seraya mengatakan, "Mengantarkan keadilan kepada mereka yang disakiti dan menghapus kezaliman akan meningkatkan, penghasilan, mempercepat pembangunan negara, dan membawa keberkatan, disamping mendapatkan pahala." Para pemimpin yang sukses sangat serius dalam mewujudkan keadilan. Mereka mengatakan sesuatu dan berusaha untuk melaksanakanya. Mereka melaksanakanya dengan menggunakan prinsip keadilan, tidak pandang bulu.
Kaisar Romawi mengirim utusan kepada Umar bin Khathab untuk melihat keadaanya dan menyaksikan aktivitasnya. Ketika sampai di Madinah, ia bertanya kepada salah seorang penduduk. "Dimana rajamu?" tanya utusan Kaisar. Penduduk menjawab, "Kami tidak mempunyai raja, tetapi Umar (dia sedang pergi ke luar kota)." Utusan itu pergi mencar Umar. Ia menemukan Umar sedang tidur ditengah terik matahari di atas pasir yang panas. Dia menaruh cambuk di bawah kepalanya sebagai bantal. Keringatnya bercucuran bercampur dengan debu. Ketika utusan itu melihat Umar dalam keadaan demikian, hatinya sangat tersentuh dan berkata, "Inikah orang yang dengan kehebatanya telah membuat seluruh raja di dunia tidak dapat membuat keputusan sendiri, sedangkan keadaanya seperti ini? tetapi wahai Umar, engkau telah berbuat adil, maka engkau dapat tidur dengan tenang, sedangkan raja kami sangat kejam, sehingga pantas selaku kurang tidur karena ketakutan. Aku bersaksi agamamu adalah agama yang benar."
"Terhadap semua negara, kita harus memegang keadilan dan kepercayaan. Hal terpenting ialah jangan sekali-kali mempunyai rasa permusuhan terhadap suatu negara. Sebaliknya kita harus hangat terhadap negara lain. Terhadap seluruh negara di dunia ini, hendaknya kita membina persahabatan sejati." Sesungguhnya setiap orang yang ingin diperlakukan secara adil, tetapi banyak diantara kita yang mengabaikan prinsip ini. Dalam pengambilan keputusan, kita sering mendapat tekanan, sehingga kita tidak dapatberlaku adil. Pemimpin yang sukses mempunyai kemampuan untuk tetap berlaku adil memang sangat sulit. Tidak semua di antara kita mampu melaksanakanya dalam perusahaan ataupun organisasi.
Pemimpin-pemimpin yang sukses melihat dunia menggunakan prinsip persamaan keadilan dari pemimpin inilah yang di dambakan oleh karyawan. Ketika pemimpin tidak berbuat adil, maka akan merusak organisasi dan perusahaan Ketidakadilan itu akan menurunkan semangat dan kepercayaan karyawan kepada pemimpinya serta akan menurunkan semangat bisnisya,
Semangat merupakan barang langka. Persaingan bisnis yang semakin ketat tidak menutup kemungkinan karyawan menjadi korban, sebagai akibat dari strategi baru untuk memenangkan persaingan. Kalau sudah demikian, semangat bisnis karyawan akan menurun.
Ken Levy
Pemimpin perusahaan KLA Instrumen Ken Levy, menggunakan prinsip keadilan ketikan perusahaan tersebut mengalami kesulitan. Ia mengatakan dalam suatu rapat "Pada hari ini saya menghendaki gaji karyawan dipotong 10% tetapi karena saya mendapat gaji yang paling besar, maka mohon gaji saya dipotong 20%" Diluar dugaan orang yang menghadiri rapat tersebut tidak menjadi kesal karena pemotongan itu, tetapi mereka justru bersepakat dan karyawan tetap bekerja keras. Moral karyawan tetap bekerja tidak menurun, tetapi justru meningkat tajam karena pemimpinya menggunakan prinsip keadilan.
Comments
Post a Comment